Pages

Subscribe:

13 Maret 2012

Microphone

Mikrofon adalah suatu jenis tranduser yang mengubah energi-energi akustik (gelombang suara) menjadi sinyal listrik. Mikrofon merupakan salah satu alat untuk membantu komunikasi manusia. Mikrofon dipakai pada banyak alat seperti telepon, alat perekam, alat bantu dengar, dan pengudaraan radio serta televisi.
Pada dasarnya mikrofon berguna untuk membuat suara yang berintensitas rendah menjadi lebih keras. Pemilihan mikrofon harus dilakukan dengan lebih hati-hati. Hal ini dilakukan untuk mencegah berkurangnya kemampuan mikrofon dari performa yang optimal. Agar lebih efektif, mikrofon yang digunakan haruslah seimbang antara sumber suara yang ingin direkam, misalnya suara manusia, alat musik, suara kendaraan, atau yang lainnya dengan sistem tata suara yang digunakan seperti sound sistem untuk live music, alat perekaman, arena balap motor, dan sebagainya
Selain itu ada 5 karakteristik mikrofon yang sangat penting dalam pemilihan mikrofon yang tepat penggunaanya, karena penggunaan mikrofon harus disesuaikan dengan kebutuhan kita. Lima karateristik tersebut adalah :
1    Prinsip cara kerja mikrofon
Prinsip kerja dari mikrofon menjelaskan tipe transducer yang berada di dalam mikrofon tersebut. Transducer adalah sebuah alat yang dapat mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Dalam kaitannya dengan mikrofon, transducer mengubah energi akustik (suara) mernjadi energi listrik. Menurut cara kerjanya, ada banyak tipe mikrofon, seperti: dinamic, kondenser, ribbon, crystal, carbon, dsb. Namun, ada dua tipe yang paling umum digunakan, yaitu: dinamic dan kondenser.
 Dinamic mikrofon
Dinamic mikrofon menggunakan diafragma, voice coil, dan susunan magnet yang berfungsi sebagai generator/pembangkit sinyal listrik untuk suara yang masuk. Gelombang suara menabrak sebuah membran plastik tipis yang disebut diafragma sehingga diafragma tersebut bergetar. Sebuah kumparan kawat kecil (voice coil) ditempelkan pada bagian belakang diafragma dan sama-sama ikut bergetar juga ketika diafragma bergetar. Voice coil dikelilingi oleh medan magnet yang tercipta oleh sebuah magnet permanen kecil. Pergerakan voice coil di medan magnet ini akan mengakibatkan terbentuknya sinyal elektrik.
Dinamic mic memiliki konstruksi yang sederhana dan juga termasuk ekonomis. Di samping itu, dinamic mic juga tidak terlalu terpengaruh oleh temperatur yang esktrim atau kelembaban dan dapat mengakomodasi SPL yang cukup tinggi tanpa overload. Meskipun demikian, respon frekuensi dan sensitivitas dari dinamic mic terbatas, khususnya pada frekuensi tinggi. Dinamic mic merupakan tipe yang sangat umum digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk di dalam sound system pada saat pengajian. Dinamic mic tidak dapat dibuat dalam bentuk yang kecil tanpa mengurangi sensitivitasnya.

Kondenser mikrofon
Kondenser mikrofon bekerja berdasarkan diafragma/susunan backplate yang mesti tercatu oleh listrik membentuk sensitif suara. Gelombang suara yang masuk ke mikrofon menggetarkan komponen diafragma ini. Diafragma ditempatkan di depan sebuah backplate. Susunan elemen ini membentuk kapasitor yang biasa disebut juga kondenser. Kapasitor memiliki kemampuan untuk menyimpan muatan atau tegangan. Ketika elemen tersebut terisi muatan, medan listrik terbentuk di antara diafragma dan backplate, yang besarnya proporsional terhadap ruang (space) yang terbentuk diantaranya. Variasi dari lebar space antara diafragma dan backplate terjadi karena pergerakan diafragma relatif terhadap backplate sebagai akibat dari adanya tekanan suara yang mengenai diafragma. Hal ini menghasilkan sinyal elektrik sebagai akibat dari suara yang masuk ke kondenser mikrofon.
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa kerja kondenser mic memerlukan muatan listrik. Terkait dengan hal  tersebut, ada tipe kondenser mic yang memiliki muatan permanen, ada juga yang menggunakan sumber catu daya eksternal untuk mengisi muatannya. Dalam hal ini, sumber catu daya eksternal yang digunakan dapat berasal dari baterai, atau dari “phantom” power (sebuah metode untuk memberikan daya kepada mikrofon melalui kabel mic tersebut, dayanya berasal dari mixer).
Jika dibandingkan terhadap dinamic mic, kondenser mic lebih kompleks dan lebih mahal. Kondenser dapat dibuat dengan sensitivitas yang lebih tinggi dan dapat menghasilkan suara yang lebih smooth, lebih natural, khususnya pada frekuensi tinggi. Dengan kondenser, lebih mudah untuk mencapai respon frekuensi flat dan memiliki range frekuensi yang lebih luas. Satu hal lagi yang membedakan dari dinamic mic adalah kondenser mic dapat dibuat sangat kecil tanpa banyak mengurangi kinerjanya.

.2    Daerah respon frekuensi suara yang mampu ditangkap mikrofon
Respon frekuensi (frequency response) mikrofon didefinisikan sebagai rentang suara (dari frekuensi terendah hingga tertinggi) yang dapat dihasilkan dan variasinya di antara rentang tersebut. Ada dua tipe respon frekuensi yang sudah sangat umum, yaitu: flat dan shaped.
Sebuah mikrofon yang dapat memberikan output yang seragam pada setiap frekuensi audio disebut respon frekuensi flat. Respon frekuensi ini ditunjukkan pada grafik respon frekuensi sebagai sebuah garis lurus. Artinya, mikrofon menghasilkan suara dalam rentang frekuensinya (frequency range) dengan variasi yang kecil dan bahkan tidak ada variasi dari suara aslinya.
Sebaliknya, mikrofon dengan respon frekuensi shaped memiliki bentuk grafik berupa garis yang bervariasi yang terdiri dari “gunung-lembah” yang spesifik. Hal ini menunjukkan bahwa mikrofon lebih sensitif terhadap frekuensi tertentu daripada yang lainnya, dan seringkali mikrofon memiliki rentang frekuensi yang terbatas. Respon shaped biasanya dirancang untuk meningkatkan suara dari sumber tertentu dalam aplikasi tertentu juga, dan pada waktu yang sama juga meminimalkan suara-suara tertentu yang tidak diinginkan.

3    Directionality mikrofon (sudut atau arah penangkapan mikrofon)
Karakteristik direksional dari sebuah mic merupakan variasi output yang dihasilkan ketika mic tersebut diarahkan pada sudut yang berbeda-beda terhadap arah sumber suara. Hal ini mempengaruhi bagaimana menempatkan mikrofon relatif terhadap sumber suara agar suara yang diinginkan dapat masuk secara optimal dan suara yang tidak diinginkan dapat diminimalkan. Dua jenis directionality yang paling umum adalah omnidirectional dan unidirectional. Secara sederhana, karakteristik directionality/polar pattern ini menentukan dari arah mana saja mikrofon tersebut dapat menangkap suara.
Mikrofon omnidirectional dapat menangkap suara dari segala arah. Dalam grafik, omnidirectional direpresentasikan dalam bentuk lingkaran mulus yang mengindikasikan bahwa mikrofon tersebut  sensitif terhadap suara yang datang dari segala arah. Sebaliknya mikrofon unidirectional paling sensitif terhadap suara yang datang hanya dari satu arah saja. Pada grafik polar, jenis ini akan tampil dalam bentuk yang rounded, tetapi tidak berupa lingkaran. Tipe paling umum dari unidirectional mikrofon adalah cardioid yang memiliki polar pattern menyerupai bentuk jantung.




Tipe cardioid paling sensitif terhadap suara yang datang dari arah depan mikrofon. Arah depan dalam grafik polar merupakan arah 0 derajat (disebut “on axis”). Semakin ke samping, semakin tidak sensitif dan arah yang memiliki sensitivitas paling buruk adalah mendekati arah belakang (rear). Untuk setiap mikrofon, arah dimana sensitivitasnya paling buruk disebut sebagai null angle. Untuk pola cardioid, null angle berada di arah 180 derajat atau merupakan arah belakang mikrofon tersebut.
Setelah mengikuti uraian di atas, sekarang kita dapat mengerti bahwa pada umumnya ambient sound yang masuk pada unidirectional mic lebih sedikit daripada omnidirectional karena pada unidirectional sensitivitas mic di bagian samping dan belakang lebih rendah.
Selain dua tipe direksional mic di atas ada satu lagi tipe bidirectional. Sesuai namanya, tipe ini sensitif terhadap suara dari dua arah, yaitu tepat dari arah depan mic dan tepat dari arah belakang mic. Pada grafik polar, polar pattern dari tipe ini menyerupai angka “8”. Oleh karena itu, sering juga disebut sebagai “figure 8 (eight)” pattern. Untuk tipe ini, biasanya digunakan untuk orang yang berdialog berhadap-hadapan.


4    Output sinyal listrik yang dihasilkan mikrofon
Output sinyal mikrofon dapat bersifat balanced atau unbalanced. Output yang balanced membawa sinyal pada dua konduktor yang dilengkapi shield/pelindung. Sinyal pada setiap konduktor memiliki level yang sama tetapi polaritasnya berkebalikan (satu positif dan yang lainnya negatif). Kebanyakan mixer memiliki input balanced yang sensitif hanya terhadap perbedaan (difference) antara dua sinyal tersebut dan mengabaikan bagian sinyal lainnya yang sama di setiap konduktor. Dengan sifat input balanced yang hanya sensitif terhadap perbedaan dua sinyal tersebut, maka mode noise akan dihilangkan oleh balanced input. Hal ini akan banyak mengurangi potensi noise pada balanced mikrofon dan kabel.
Berbeda dengan balanced output, sinyal unbalanced output dibawa melalui satu konduktor  saja. Kemudian unbalanced inputt sensitif terhadap sinyal apapun yang masuk ke konduktor tersebut. Noise yang masuk pada kabel akan ditambahkan pada sinyal asli mikrofon dan akan dikuatkan oleh unbalanced input. Oleh karena itu, unbalanced mikrofon dan kabel tidak pernah direkomendasikan untuk penggunaan kabel yang cukup panjang karena dapat menimbulkan interferensi. Jika Anda pernah menemui suara radiasi sinyal handphone masuk ke ampli gitar, hal inilah yang disebut interferensi dan hal itu terjadi karena sinyal disalurkan melalui kabel satu konduktor (jack to jack/jack TS).
Umumnya, semua mikrofon high-quality dan medium-quality sudah memiliki output yang balanced dan low-impedance dimana tipe ini merupakan tipe yang direkomendasikan khususnya ketika kabel yang panjang digunakan.
5    Bentuk fisik
Ada beberapa jenis mikrofon yaitu handheld, user-worn, lavalier, free-standing mounted, dan boundary atau surface mounted. Masing-masing tipe tersebut dibedakan berdasarkan ukuran, bentuk ataupun mounting method yang spesifik untuk penggunaannya. Kemudian, beberapa mikrofon bisa juga dilengkapi dengan fitur-fitur khusus, seperti on-off switch, yang mungkin dibutuhkan dalam situasi tertentu.
1 Handheld
Tipe handheld digunakan secara luas untuk keperluan berbicara dan menyanyi. Tipe ini sering digunakan sangat dekat dengan posisi mulut dan kemudian dilengkapi dengan windshield untuk meminimalkan suara nafas yang cenderung eksplosif. Sebenarnya, dalam mic itu sendiri khususnya mic untuk vokal sudah terdapat windshield. Namun, biasanya untuk situasi tertentu dibutuhkan windshield tambahan. Ukuran, berat dan kenyamanan merupakan aspek-aspek penting yang menjadi pertimbangan untuk handheld mikrofon.
2 Head worn
Head worn mikrofon secara sederhana merupakan tipe yang dapat dilekatkan langsung pada penggunanya. Dekatnya jarak head-worn mikrofon ke mulut memberikan kualitas suara yang lebih baik dan meningkatkan gain-before-feedback dibandingkan dengan model clip-on. Ukuran yang kecil dan tidak mencolok merupakan ciritical factor bagi user-worn mikrofon. Tipe ini merupakan tipe yang diciptakan bukan untuk dipengang.
3 Lavarier
Lavalier mikrofon adalah mikrofon yang berbentuk kecil dengan penjepit, biasanya digunakan wawancara di studio. Mikrofon jenis ini biasanya sering kita sebut sebut clip-on tetapi luar negeri menyebutkan lavalier itu adalah clip-mic.

4 Boundary
Boundary atau surface-mounted mikrofon digunakan untuk posisi yang fixed juga. Mikrofon jenis ini merupakan tipe yang dipasang pada permukaan tertentu yang sudah ada (misalnya altar, lantai, dinding, atau langit-langit) untuk meng-cover area tertentu. Tipe ini sangat low-profile dan dapat meminimalkan masalah akustik yang diakibatkan oleh pemantulan suara. Penampilan dan lingkungan fisik memainkan peranan yang penting dalam pemilihannya.
5 Shotgun mic
Shotgun mic mikrofon ini bentuknya ramping dan panjang mirip seperti laras senapan karakteristiknya yang sering didapati condenser mikrofon. Sifatnya mempertajam suara, jadi suara lemah dan jauh akan ditangkap oleh mikrofon ini oleh karena itu dengan shotgun mic tidak perlu mendekat pada sasaran obyek karena daya tangkap mic.


            Di dalam pemilihannya untuk aplikasi-aplikasi tertentu, kelima karakteristik tersebut merupakan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan agar dapat meraih hasil yang terbaik.
http://jfkoernia.wordpress.com/category/gubuk-audio/

0 komentar:

Posting Komentar