Mikrofon adalah suatu jenis tranduser yang mengubah
energi-energi akustik (gelombang suara) menjadi sinyal listrik. Mikrofon
merupakan salah satu alat untuk membantu komunikasi manusia. Mikrofon dipakai
pada banyak alat seperti telepon, alat perekam, alat bantu dengar, dan pengudaraan
radio serta televisi.
Pada dasarnya mikrofon berguna untuk membuat suara
yang berintensitas rendah menjadi lebih keras. Pemilihan mikrofon harus
dilakukan dengan lebih hati-hati. Hal ini dilakukan untuk mencegah berkurangnya
kemampuan mikrofon dari performa yang optimal. Agar lebih efektif, mikrofon
yang digunakan haruslah seimbang antara sumber suara yang ingin direkam,
misalnya suara manusia, alat musik, suara kendaraan, atau yang lainnya dengan
sistem tata suara yang digunakan seperti sound sistem untuk live music, alat
perekaman, arena balap motor, dan sebagainya
Selain itu ada 5 karakteristik mikrofon yang sangat
penting dalam pemilihan mikrofon yang tepat penggunaanya, karena penggunaan
mikrofon harus disesuaikan dengan kebutuhan kita. Lima karateristik tersebut adalah :
1 Prinsip cara kerja
mikrofon
Prinsip kerja dari mikrofon
menjelaskan tipe transducer yang berada di dalam mikrofon tersebut. Transducer
adalah sebuah alat yang dapat mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk yang
lain. Dalam kaitannya dengan mikrofon, transducer mengubah energi akustik (suara)
mernjadi energi listrik. Menurut cara kerjanya, ada banyak tipe mikrofon,
seperti: dinamic,
kondenser,
ribbon, crystal, carbon, dsb. Namun, ada dua tipe yang paling umum digunakan,
yaitu: dinamic dan kondenser.
Dinamic mikrofon
Dinamic mikrofon menggunakan
diafragma, voice coil, dan susunan magnet yang berfungsi sebagai
generator/pembangkit sinyal listrik untuk suara yang masuk. Gelombang suara
menabrak sebuah membran plastik tipis yang disebut diafragma sehingga diafragma
tersebut bergetar. Sebuah kumparan kawat kecil (voice coil) ditempelkan
pada bagian belakang diafragma dan sama-sama ikut bergetar juga ketika
diafragma bergetar. Voice coil dikelilingi oleh medan magnet yang tercipta oleh
sebuah magnet permanen kecil. Pergerakan voice coil di medan magnet ini akan
mengakibatkan terbentuknya sinyal elektrik.
Dinamic mic
memiliki konstruksi yang sederhana dan juga termasuk ekonomis. Di samping itu, dinamic mic juga tidak
terlalu terpengaruh oleh temperatur yang esktrim atau kelembaban dan dapat
mengakomodasi SPL yang cukup tinggi tanpa overload. Meskipun demikian, respon
frekuensi dan sensitivitas dari dinamic mic terbatas, khususnya pada frekuensi tinggi. Dinamic mic merupakan
tipe yang sangat umum digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk di dalam sound system
pada saat pengajian. Dinamic mic tidak dapat dibuat dalam bentuk yang kecil tanpa
mengurangi sensitivitasnya.
Kondenser mikrofon
Kondenser mikrofon bekerja berdasarkan
diafragma/susunan backplate
yang mesti tercatu oleh listrik membentuk sensitif suara. Gelombang suara yang
masuk ke mikrofon
menggetarkan komponen diafragma ini. Diafragma ditempatkan di depan sebuah backplate.
Susunan elemen ini membentuk kapasitor yang biasa disebut juga kondenser.
Kapasitor memiliki kemampuan untuk menyimpan muatan atau tegangan. Ketika
elemen tersebut terisi muatan, medan listrik terbentuk di antara diafragma dan
backplate, yang besarnya proporsional terhadap ruang (space) yang terbentuk
diantaranya. Variasi dari lebar space antara diafragma dan backplate terjadi karena
pergerakan diafragma relatif terhadap backplate sebagai akibat dari adanya
tekanan suara yang mengenai diafragma. Hal ini menghasilkan sinyal elektrik
sebagai akibat dari suara yang masuk ke kondenser mikrofon.
Telah dijelaskan sebelumnya
bahwa kerja kondenser
mic
memerlukan muatan listrik. Terkait dengan hal tersebut, ada tipe kondenser mic yang
memiliki muatan permanen, ada juga yang menggunakan sumber catu daya eksternal
untuk mengisi muatannya. Dalam hal ini, sumber catu daya eksternal yang
digunakan dapat berasal dari baterai, atau dari “phantom” power (sebuah metode
untuk memberikan daya kepada mikrofon melalui kabel mic tersebut, dayanya berasal dari mixer).
Jika dibandingkan terhadap dinamic mic, kondenser mic lebih
kompleks dan lebih mahal. Kondenser dapat dibuat dengan sensitivitas yang lebih
tinggi dan dapat menghasilkan suara yang lebih smooth, lebih natural,
khususnya pada frekuensi tinggi. Dengan kondenser, lebih mudah untuk mencapai
respon frekuensi flat
dan memiliki range
frekuensi yang lebih luas. Satu hal lagi yang membedakan dari dinamic mic adalah kondenser mic dapat
dibuat sangat kecil tanpa banyak mengurangi kinerjanya.
.2
Daerah respon frekuensi suara yang mampu ditangkap mikrofon
Respon frekuensi (frequency response)
mikrofon
didefinisikan sebagai rentang suara (dari frekuensi terendah hingga tertinggi)
yang dapat dihasilkan dan variasinya di antara rentang tersebut. Ada dua tipe
respon frekuensi yang sudah sangat umum, yaitu: flat dan shaped.
Sebuah mikrofon yang
dapat memberikan output
yang seragam pada setiap frekuensi audio disebut respon frekuensi flat. Respon
frekuensi ini ditunjukkan pada grafik respon frekuensi sebagai sebuah garis
lurus. Artinya, mikrofon
menghasilkan suara dalam rentang frekuensinya (frequency range) dengan variasi
yang kecil dan bahkan tidak ada variasi dari suara aslinya.
Sebaliknya, mikrofon
dengan respon frekuensi shaped memiliki bentuk grafik berupa garis yang bervariasi
yang terdiri dari “gunung-lembah” yang spesifik. Hal ini menunjukkan bahwa mikrofon lebih
sensitif terhadap frekuensi tertentu daripada yang lainnya, dan seringkali mikrofon
memiliki rentang frekuensi yang terbatas. Respon shaped biasanya dirancang untuk
meningkatkan suara dari sumber tertentu dalam aplikasi tertentu juga, dan pada
waktu yang sama juga meminimalkan suara-suara tertentu yang tidak diinginkan.
3
Directionality
mikrofon (sudut atau arah penangkapan mikrofon)
Karakteristik direksional dari
sebuah mic
merupakan variasi output
yang dihasilkan ketika mic tersebut diarahkan pada sudut yang berbeda-beda
terhadap arah sumber suara. Hal ini mempengaruhi bagaimana menempatkan mikrofon
relatif terhadap sumber suara agar suara yang diinginkan dapat masuk secara
optimal dan suara yang tidak diinginkan dapat diminimalkan. Dua jenis directionality
yang paling umum adalah omnidirectional dan
unidirectional. Secara
sederhana, karakteristik directionality/polar pattern ini menentukan dari arah mana
saja mikrofon
tersebut dapat menangkap suara.
Mikrofon omnidirectional
dapat menangkap suara dari segala arah. Dalam grafik, omnidirectional
direpresentasikan dalam bentuk lingkaran mulus yang mengindikasikan bahwa mikrofon
tersebut sensitif terhadap suara yang
datang dari segala arah. Sebaliknya mikrofon unidirectional paling sensitif
terhadap suara yang datang hanya dari satu arah saja. Pada grafik polar, jenis
ini akan tampil dalam bentuk yang rounded, tetapi tidak berupa lingkaran.
Tipe paling umum dari unidirectional mikrofon adalah cardioid yang
memiliki polar
pattern menyerupai bentuk jantung.


Tipe cardioid paling sensitif terhadap suara yang datang dari arah depan mikrofon. Arah depan dalam grafik polar merupakan
arah 0 derajat (disebut “on axis”). Semakin ke samping, semakin tidak sensitif dan
arah yang memiliki sensitivitas paling buruk adalah mendekati arah belakang
(rear). Untuk setiap mikrofon, arah dimana sensitivitasnya paling buruk disebut
sebagai null
angle. Untuk pola cardioid, null angle berada di arah 180 derajat
atau merupakan arah belakang mikrofon tersebut.
Setelah mengikuti uraian di
atas, sekarang kita dapat mengerti bahwa pada umumnya ambient sound
yang masuk pada unidirectional
mic
lebih sedikit daripada omnidirectional karena pada unidirectional sensitivitas mic di bagian
samping dan belakang lebih rendah.
Selain dua tipe
direksional mic di atas ada satu lagi tipe bidirectional. Sesuai namanya, tipe ini
sensitif
terhadap suara dari dua arah, yaitu tepat dari arah depan mic dan tepat
dari arah belakang mic.
Pada grafik polar, polar pattern dari tipe ini menyerupai angka “8”. Oleh
karena itu, sering juga disebut sebagai “figure 8 (eight)” pattern. Untuk tipe
ini, biasanya
digunakan untuk orang yang berdialog berhadap-hadapan.
4
Output sinyal listrik yang dihasilkan mikrofon
Output sinyal mikrofon dapat bersifat balanced atau unbalanced. Output yang balanced
membawa sinyal pada dua konduktor yang dilengkapi shield/pelindung. Sinyal pada
setiap konduktor memiliki level yang sama tetapi polaritasnya berkebalikan
(satu positif dan yang lainnya negatif). Kebanyakan mixer memiliki input balanced yang
sensitif hanya terhadap perbedaan (difference) antara dua sinyal tersebut
dan mengabaikan bagian sinyal lainnya yang sama di setiap konduktor. Dengan
sifat input
balanced
yang hanya sensitif terhadap perbedaan dua sinyal tersebut, maka mode noise akan
dihilangkan oleh balanced
input. Hal ini akan banyak mengurangi potensi noise pada balanced mikrofon dan
kabel.
Berbeda dengan balanced output, sinyal
unbalanced
output
dibawa melalui satu konduktor saja.
Kemudian unbalanced
inputt
sensitif terhadap sinyal apapun yang masuk ke konduktor tersebut. Noise yang
masuk pada kabel akan ditambahkan pada sinyal asli mikrofon dan akan dikuatkan oleh
unbalanced
input.
Oleh karena itu, unbalanced
mikrofon
dan kabel tidak pernah direkomendasikan untuk penggunaan kabel yang cukup
panjang karena dapat menimbulkan interferensi. Jika Anda pernah menemui suara
radiasi sinyal handphone
masuk ke ampli gitar, hal inilah yang disebut interferensi dan hal itu terjadi
karena sinyal disalurkan melalui kabel satu konduktor (jack to jack/jack TS).
Umumnya, semua mikrofon high-quality dan medium-quality sudah
memiliki output
yang balanced
dan low-impedance
dimana tipe ini merupakan tipe yang direkomendasikan khususnya ketika kabel
yang panjang digunakan.
5 Bentuk fisik
Ada
beberapa jenis mikrofon
yaitu handheld,
user-worn,
lavalier, free-standing
mounted, dan boundary atau surface mounted. Masing-masing tipe
tersebut dibedakan berdasarkan ukuran, bentuk ataupun mounting method
yang spesifik untuk penggunaannya. Kemudian, beberapa mikrofon bisa
juga dilengkapi dengan fitur-fitur khusus, seperti on-off switch, yang mungkin
dibutuhkan dalam situasi tertentu.
1 Handheld

2 Head worn

3
Lavarier

4 Boundary
Boundary atau surface-mounted mikrofon digunakan
untuk posisi yang fixed
juga. Mikrofon
jenis ini merupakan tipe yang dipasang pada permukaan tertentu yang sudah ada
(misalnya altar, lantai, dinding, atau langit-langit) untuk meng-cover area
tertentu. Tipe ini sangat low-profile dan dapat meminimalkan masalah akustik yang
diakibatkan oleh pemantulan suara. Penampilan
dan lingkungan fisik memainkan peranan yang penting dalam pemilihannya.
5 Shotgun mic

Di dalam pemilihannya untuk aplikasi-aplikasi
tertentu, kelima karakteristik tersebut merupakan faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan agar dapat meraih hasil yang terbaik.
0 komentar:
Posting Komentar